10. Elephant Trunk Snake (Ular Gading Gajah)
Ular aneh jenis ini banyak ditemukan di wilayah Indonesia,
meskipun ada beberapa yang juga ditemukan di Australia. Ular ini
mendapatkan namanya dari kulitnya yang tidak biasa, yang berkerut dan
longgar, terlihat tua, dan ukurannya yang super besar. Mereka dapat
tumbuh hingga 2,5 meter. Ular ini berhabitat di air, dan tak berdaya
ketika di darat, mereka tidak bisa meluncur seperti ular lainnya karena
mereka tidak memiliki skala yang luas di dalam perutnya. Makanan ular
ini adalah ikan, termasuk lele dan belut, ular ini memiliki sedikit
racun yang tidak mematikan, sehingga mereka menggunakan lilitan untuk
membunuh mangsanya. Sisik-sisiknya yang besar dan menonjol adalah
adaptasi untuk memegang ikan licin dan melilit mereka di bawah air.
9. Tentacled Snake (Ular berTentakel)
Ular air lain dari Asia Tenggara, ini adalah spesies yang unik, spesies
terakhir yang masih hidup dari genus nya. Bagian yang paling terkenal
dari ular ini adalah tentakel berdaging aneh di moncongnya. Tentakel ini
sebenarnya mechanosensors sangat sensitif, yang memungkinkan ular
untuk mendeteksi gerakan dalam air dan menyerang setiap ikan malang
yang berenang di dekatnya. Sifat lainnya yang menarik adalah kecepatan
menyerang tentacle dari ular ini sungguh luar biasa, hanya diperlukan
15 milidetik untuk menangkap mangsanya. Meskipun ular tentacle berbisa,
bisa-nya tidak menimbulkan ancaman bagi manusia. tubuhnya kecil, hanya
90 cm panjang. Sama seperti ular Gading Gajah, dia sepenuhnya di air
dan nyaris tidak dapat bergerak di darat.
8. Long nosed vine snake
Sekali lagi ular asli Asia Tenggara, Ular Pohon Anggur Hidung Panjang
(panjang banget namanya) adalah predator arboreal, tidak seperti ular
yang lain, ia memiliki penglihatan yang sangat baik daripada ular
kebanyakan, dan memungkinkan menyerang mangsanya dengan akurasi yang
tepat. Lidahnya berwarna hijau terang. tubuhnya yang ringan yang
memungkinkannya untuk bergerak cepat di dedaunan dan bisa mencapai dari
satu cabang ke cabang lain dengan setengah tubuh pada udara! Makanan
utamanya adalah kadal dan katak, dan meskipun mereka berbisa, mereka
tidak menimbulkan ancaman serius bagi manusia, hanya sakit dan bengkak
setelah digigit ular pohon anggur ini, dan gejala akan hilang dalam
beberapa hari.
7. Langaha Nasuta
Salah satu reptil paling aneh di dunia. Sama seperti ular pohon anggur,
ular Langaha (juga dikenal sebagai Ular Berhidung Daun) dinamakan
sesuai dengan gaya hidupnya yang arboreal. sifat yang paling menarik
tentu saja, “tanduk” aneh atau proyeksi pada moncongnya. Jantan dan
betina dari ular ini terlihat sangat berbeda; jantan berwarna
kekuningan dan memiliki kulit halus dan tajam, serta memiliki “tanduk”,
sementara betina memiliki kulit kasar dan berwarna coklat. Ini adalah
salah satu dari beberapa ular di mana gender ular dapat ditentukan
dengan mudah hanya dengan melihatnya. ular Nasuta Langaha hanya
ditemukan di hutan hujan lindung di Madagaskar . sangat berbisa dan
gigitannya dapat sangat menyakitkan bagi manusia, tetapi tidak
menyebabkan kematian.
6. Atheris Hispida
Ditemukan di hutan hujan Afrika Tengah, Ular viper kecil ini sangat
berbisa. Memiliki bulu-seperti sisik yang memberikan penampilan unik dan
keren (biasa di panggil, “Viper Pohon Bersisik”). Viper Atheris tumbuh
hingga 75 cm. Seperti semua ular beludak, Atheris taring dilipat di
bagian depan rahang atasnya, belum ada penawar racun yang ditemukan,
gigitannya menyebabkan kesulitan bernafas, pembekuan darah, rasa sakit
dan bengkak, sampai kematian. Untungnya, ular beludak ini biasanya
tinggal jauh dari pemukiman manusia, sudah sangat langka dan salah satu
ular yang dilindungi.
5. Horned Viper
Ditemukan di padang pasir Afrika Utara dan Timur Tengah, ular ini
memiliki tanduk kecil, biasanya berukuran 50 cm. Mereka memiliki
sepasang tanduk di atas mata, tetapi ada juga beberapa individu yang
tidak punya atau hanya tumbuh sedikit. Mereka berbisa, tetapi gigitan
mereka biasanya tidak fatal bagi manusia. Viper bertanduk ini secara
resmi bernama “Cerastes Cerastes” tahun 1768, oleh naturalis Austria
Nicolaus Laurenti. Cerastes adalah rakasa mistis asal Yunani , seekor
ular yang bersembunyi di bawah pasir di padang pasir dan menyergap
setiap makhluk yang lewat, menggunakan tanduk sebagai sebuah daya tarik.
4. Burrowing Asp
The Asp adalah ular bertubuh kecil dari Afrika yang menghabiskan
sebagian besar waktu bawah tanah. Ia makan tikus, dan memiliki taring
besar yang berfungsi pada dasarnya sebagai pencengkram berbisa, menonjol
keluar dari mulut ketika digunakan. Taringnya juga fleksibel dan dapat
dipindahkan secara bebas, yang berarti bahwa ular ini dapat menusuk
mangsanya hanya dengan satu taring, dan setelah itu telah membunuh
korban. Karena sifat kardiotoksik dan nekrotik, dan kemampuannya untuk
menyuntikkan lebih dalam dari ular lain (karena “taring”nya panjang)
ular ini sangat berbahaya bagi manusia
3. Tiger Keelback
Juga dikenal sebagai Yamakagashi, atau ular Air Jepang , spesies ini
kebanyakan ditemukan di Asia Timur. Bentuknya kecil, jarang melebihi
satu meter, dan sangat pemalu, sehingga banyak fakta bahwa mereka
dianggap tidak berbahaya, sampai seseorang meninggal karena gigitan
yamakagashi di tahun 80-an. Karena taring berbisa yang berlokasi di
bagian belakang rahang, mereka tidak dapat menyuntikkan racun mereka
dengan mudah seperti ular lainnya. Makanan utamannya adalah katak dan
kodok. Selain berwarna warna-warni cerah, Tiger Keelbacks ada yang
berwarna normall. Baru-baru ini, ditemukan bahwa pakan ular ini kebal
terhadap kodok beracun; tidak hanya kebal terhadap racun katak, tetapi
mereka benar-benar bisa “menyimpan” racun katak ini di dalam kelenjar di
leher. Ketika terancam, dia bisa melepaskan dua racunnya (racun
pribadi dan racun katak yang dimangsanya).
2. Flying Snake (Ular Terbang)
Ular terbang ditemukan di hutan hujan di India dan Asia tenggara, dan,
walaupun nama mereka sedikit keren, mereka tidak bisa benar-benar
terbang. Ketika Ular terbang ingin pergi dari satu pohon ke yang lain,
dia meluncurkan diri ke udara dan saat melayang keluarlah tulang rusuk
dari dalam perutnya, sehingga tubuhnya melebar dan berubah seperti
sayap. Ular Terbang adalah glider bahkan lebih baik daripada tupai
terbang. Tupai dapat meluncur hingga 60 meter dari satu pohon ke yang
lain, Ular Terbang dapat meluncur hingga 100 meter atau lebih, dan
mereka benar-benar “meluncur” di udara, yang memberikan mereka
stabilitas yang lebih baik. Ular ini tidak berbahaya bagi manusia.
Makanan utamanya adalah kadal dan binatang kecil lainnya. Ular ini
menghabiskan sebagian besar waktunya di pohon.
1. Sea Snake (Ular Laut)
Ular laut adalah yang paling tidak biasa dari semua jenis ular. Mereka
berasal dari keluarga yang sama seperti kobra dan ular karang
(Elapidae), tetapi mereka telah beradaptasi ke gaya hidup yang
benar-benar di dalam laut, adaptasi yang luar biasa. Ada 62 spesies yang
diakui sampai saat ini, dan mereka ditemukan di Samudra Pasifik dan
Samudra Hindia, mereka semua sangat berbisa, Racunnya sepuluh kali lebih
kuat dari kobra. Spesies Ular Laut ‘One’ , ular laut ‘Belcher’,
dianggap oleh para ahli menjadi yang paling beracun dari semua ular
laut. Untungnya, ular laut sangat jinak dan korban jiwa manusia yang
sangat jarang. Mereka bernafas dengan menyerap oksigen langsung dari
air, melalui kulit mereka! Mereka juga memiliki kelenjar khusus di lidah
mereka, yang mengusir kelebihan garam dari organ dalam tubuhnya.
Masih ada lagi, mungkin yang paling menakjubkan dari ular laut adalah
Golden Sea Snake (Ular Laut Emas). Spesies ini bisa ber-fotoreseptor di
ekornya, yang memungkinkan untuk mendeteksi variasi cahaya dan mungkin
mendeteksi predator. Bisa diaktakan, Golden Sea Snake bisa melihat
dengan ekornya!
0 komentar:
Posting Komentar